[You must be registered and logged in to see this image.]
Gambar seekor anakan ikan coelacanth yang terekam di perairan Manado, Sulawesi Utara, 6 Oktober 2009.
QUOTE
TOKYO,
KOMPAS.com — Kehidupan Coelacanth, yang sering disebut ikan purba
karena diduga punah sejak zaman prasejarah, kembali terekam kamera di
perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara. Rekaman kali ini sangat unik
karena yang terlihat adalah sosok anakan ikan tersebut.
Sosok
ikan Coelacanth yang terekam itu diperkirakan memiliki panjang 31,5 cm
dengan warna sisik biru dan bercak-bercak putih. Anakan ikan purba
tersebut tengah berenang dengan lambat di dekat dinding batu di dasar
laut.
Video berdurasi 20 menit itu dibuat para peneliti Jepang
yang tengah melakukan penelitian bersama para peneliti Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Sam Ratulangi Manado
menggunakan robot bawah air. Rekaman tersebut dibuat pada 6 Oktober
2009 pada kedalaman 161 meter.
"Sejauh yang kami tahu, ini
merupakan video pertama yang merekam anakan Coelacanth, makhluk yang
masih misterius," ujar Masamitsu Iwata, seorang peneliti dari
Aquamarine Fukushima di Iwaki, Jepang, saat mengumumkannya Selasa
(17/11), seperti dilansir AFP.
Penemuan anakan ini menunjukkan
bahwa ikan purba masih berkembang dengan baik di perairan Sulawesi.
Namun, para ilmuwan juga berharap temuan ini memberi gambaran baru dan
kepedulian semua pihak agar habitat ikan tersebut dijaga dari kerusakan.
Anakan
ikan purba sebelumnya pernah ditemukan dalam perut ikan purba betina
yang tertangkap di daerah tersebut. Diyakini, ikan purba mengandung
telurnya sampai siap menetas untuk dilahirkan.
Kehidupan ikan
Coelacanth sampai saat ini memang masih menyimpan banyak misteri. Para
ilmuwan sebelumnya menganggap ikan ini telah punah sejak jutaan tahun
silam dari bukti fosil yang ditemukan. Namun, pada tahun 1938, spesies
yang sama ditemukan dalam keadaan hidup di perairan barat Afrika
Selatan dan menyusul penemuan lainnya di Manado pada 1999. Oleh karena
itu, ikan Coelacanth sering disebut fosil hidup.